Kecerdasan Buatan : PERTEMUAN IV, V, VI, VII CII2M3_ADF06 | Blind Search
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh..
Artificial Intelligent (AI)
·     
PERTEMUAN IV, V, VI,
VII
 CII2M3_ADF06 | Blind Search
CII2M3_ADF06 | Blind Search
Ø 
Introduction to Searching
Apa hubungannya searching dengan kecerdasan buatan ?
Pada dasarnya manusia ketika menerima informasi dalam
jumlah yang banyak, secara alami akan memilah (Searching) mana informasi yang
perlu disimpan atau tidak. Proses ini juga dikatakan sebagai proses Learning atau disebut juga Natural Intelligence. Kecerdasan buatan
ini tentuya memiliki mekanisme seperti cara berfikir manusia (menggunakan
logika).
Ø 
Natural
Inteligence:
ü 
Knowing come from learning
ü 
Learning comes from searching for the right
information
ü 
Search is a universal problem-solving mechanism in AI.
Ø 
State
Space (Ruang Kondisi)
ü 
Tahap
pertama ketika kita mengintruksikan computer untuk melakukan sesuatu kita harus
memodelkan dunia nyata/ kenyataan menjadi kode atau sintak yang dapat diketahui
komputer.
ü 
Solving, adalah menyelsaikan permasalan dimana kita dapat mengeksplorasi ada  berapa banyak kondisi yang mungkin terhadap real life tersebut, kemudia bagimana
mengubah suatu kondisi ke kondisi lain 
sampai menemukan kondisi solusi.
Ø
State
Spaces Representation
ü 
Convert, Bagaimana kita sebagai seorang
engineer mengconvert dari kondisi
kenyataan menjadi bentuk kondisi lain menggunakan suatu operasi yang kita
desain agardapat memformulasikan suatu solusi.
Ø
 Operation Set
ü 
Penginstruksian
kepada computer operasi apa saja yg boleh digunakan. 
ü 
Operator,
urutan proses yang akan mengubah suatu state
menjadi state yang lain. Dan disini
operatornya harus komplit, dan sebagai engineer
harus  mengkodekan urutan proses apa saja
yg dilakukan oleh computer.
Ø
Search-based
Aplication
ü 
Mencari
modeling production sistem.
ü 
Kontrol
strategi.
Ø
Algoritma
Searching, dalam kecerdasan buatan dibagi menjadi 2 kelompik besar, yaitu :
ü 
Blind Search (Uninformed Search)
ü 
Heuristic Search (Informed Search) 
Ø
Performmance
Measurements, algoritma searching bagus bisa dilihat ketikia memenuhi kriteria
berikut ini :
ü 
Completeness, apakah pasti bisa menemukan solusi.
ü 
Optimality, apakah memang solusinya yang paling bagus 
ü 
Time Complexity, seberapa lama (lemot) algoritmnya 
ü 
Space Complexity, seberapa besar kebutuhan memorinya.
Ø
Blind (uninformed) Searching
ü 
Breadth-First
Search (BFS)
BFS Algorithm            : First-in-First-out
BFS
Performance        : 
-  complete
- Optimal
- Time
Complexity = 0 (bd+1)
- Space
Complexity = 0 (bd+1)
ü 
Deph-First
Seacrh (DFS)
DFS Algorithm           : Last-in-First-out
DFS
Performance        : 
-  Not Complete
-  Not Optimal
- Time
Complexity 
- Space
Complexity 
ü 
Depth-Limited
Seacrh (DLS)
DLS Algorithm           : DLS with limited depth search area
DLS
Performance       : 
-  Complete if 
l ≥ d
-  Not Optimal
- Time
Complexity = 0  (b l )
- Space
Complexity = 0  (bl)
ü 
Interative-Deepening
Seacrh (IDS)
IDS Algorithm            : From depth = 0 until it found the
goal
IDS
Performance        : 
-  Complete if 
-  Optimal
- Time
Complexity = 0  (b d )
- Space
Complexity = 0  (bd)
ü 
Uniform
Cost Seacrh (UCS)
UCS
Performance       : 
-  Complete
-   Optimal
- Time
Complexity = 0  (bd)
- Space
Complexity = 0  (bd)
ü 
Bi-Directional
Seacrh (BDS)
UCS
Performance       : 
-  Complete
-   Optimal
- Time
Complexity = 0  (bd/2)
- Space Complexity
= 0 
(bd/2)
Komentar
Posting Komentar